Deretan lagu lawas menemani petangku kemarin, sembari berdiri di dalam transjakarta, dekat dengan bapak supir. Aku selalu memilih berdiri di dalam area wanita sekadar untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Broery Marantika dengan "Ayah"-nya, Betharia Sonata dengan "Hati yang Luka'-nya dan beberapa lagu yang aku lupa siapa nama penyanyinya tapi masih termasuk tembang lawas membuatku menatap jalanan dari dalam transjakarta sembari bernyanyi-nyanyi kecil. Generasi 95'an, lagu dari generasi 60-70'an.