Momen Tujuh Belas Agustus
8/11/2014 10:04:00 AM
Meskipun minggu depan saya sudah kembali ke Jakarta, saya cukup bersyukur karena sempat merasakan momen-momen menjelang hari ulang tahun kemerdekaan negara Indonesia di rumah. Terlepas dari tahun lalu saya tidak berada di rumah ketika momen ini, saya suka sekali dengan momen tujuh belas agustus di desa saya dan sekitarnya.
Saya tidak tahu apakah desa atau tempat lainnya juga melakukan hal-hal yang menyenangkan menjelang hari kemerdekaan Indonesia ini. Tetapi bagaimanapun, saya berharap bahwa setiap orang bergembira menyambut hari kemerdekaan negara tercinta kita.
"Ayo Bapak-bapak gotong royong. Yang masih di rumah ayo segera ke depan lapangan. Kalau Bapaknya nggak bisa datang anaknya yang datang, kalau anaknya juga nggak bisa datang ya ibunya. Ayo Bapak-bapak semuanya yang masih tidur dan masih selimutan ayo bangun terus gotong royong.." -- Pak Camat dengan bantuan pengeras suara, sambil keliling dengan mobil pick-up.
Saya rasa salah satu momen pas menjelang hari kemerdekaan adalah gotong royong membersihkan desa. Mencabut ilalang dan rumput liar, membakar sampah-sampah berserakan di jalan, dan diakhiri dengan makan bersama. Kebersamaan diantara penduduk desa yang jarang saya temukan di kota.
Warna-warni Di mana-mana
Selain saya senang karena cat yang Bapak jual di toko laku lebih banyak, saya senang melihat sepanjang jalan: rumah-rumah, kantor, dan jalanan berwarna-warna. Iya, tujuh belas agustus (entah memaksa atau tidak) membuat kantor instansi memperbaharui warna bangunan mereka agar tidak kusam dan terlihat lebih bersih dan bersinar. Setiap desa juga mengecat ulang gapura dan jalanan di desa mereka dengan warna-warna baru.
Setelah mengecat ulang setiap detil yang ada, akan banyak bendera dan rumba-rumba disetiap jalan yang berwarna-warni. Meriah sekali untuk menyambut hari kemerdekaan bangsa ini.
Lomba Tujuh Belas Agustus
Siapa yang tidak bergembira jika setiap penduduk desa berkumpul dan tertawa bersama melihat dan berpartisipasi dengan lomba-lomba yang menggelikan? Sebut saja panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, sepak bola sarung dan sebagainya. Kapan lagi selain tujuh belas agustus, bukan?
Malam Tirakatan
Jika ada yang belum paham dengan tirakatan, tirakatan adalah sebuah peringatan kemerdekaan NKRI yang dilaksanakan di malam hari. Pada malam ini semua penduduk desa akan berkumpul dan memaknai lebih jauh tentang arti kemerdekaan dan persatuan. Biasanya pada malam ini akan ada pertunjukkan seni, paduan suara oleh karang taruna desa, perenungan kemerdekaan, pengumuman pemenang lomba tujuh belas agustus, makan-makan bersama dan akan diakhiri dengan doa serta penutup.
Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa seremonial tidak penting, terlebih jika tidak diikuti dengan tindakan yang nyata yang berguna untuk bangsa ini setelah kemerdekaannya. Akan tetapi, jauh dari ke-seremonial-an sebuah momentum, di sini ada unsur pengingat dan memperbaharui kembali apa makna yang sebenarnya ada didalam peringatan momentum ini.
Freedom is nothing but a chance to be better. ~Albert Camus
0 comments