Change is The End Result of All True Learning (to My Campus)

Perubahan adalah hasil dari semua pembelajaran.

Yang perlu ditekankan adalah bukan hanya manusia saja yang perlu belajar lalu melakukan perubahan. Sebuah institusi pun ketika menyadari bahwa ada kesalahan, harus mampu mengambil pembelajaran, dan mereka (baca: institusi) harus melakukan perubahan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh institusi pendidikan di mana saya berada sekarang: Universitas Bakrie. Universitas Bakrie yang selanjutnya saya sebut sebagai kampus saya merupakan salah satu contoh kecil dari institusi yang peduli dan memiliki kemauan untuk belajar lalu berubah untuk menjadi institusi pendidikan yang lebih baik. Setidaknya tersirat dari apa yang terjadi belum lama ini.

Sebelum resmi menjadi mahasiswi di sini, saya diharuskan membaca ground rules dan wajib mematuhi ground rules tersebut. Salah satu peraturannya  berbunyi kira-kira:

Tapi pada realisasinya, membawa ataupun tidak, mahasiswa kampus atau bukan, masih bisa masuk selama berpakaian bebas, rapi dan sopan, plus tidak terlihat mencolok.

Sebelumnya tidak pernah ada masalah yang berhubungan dengan peraturan tersebut. Akan tetapi, tepat satu minggu lalu, ada sebuah kasus pencurian yang terjadi. Kasusnya sederhana: ada orang "luar" masuk lalu mondar-mandir di area kampus (terlihat dari kamera CCTV) kemudian ada beberapa barang berharga seperti handphone dan dompet yang berisikan uang, raib entah ke mana.

Dan tepat hari berikutnya (hingga hari ini saya menulis tulisan ini), pengawasan ketat pun dilakukan di pintu masuk area kampus. Setiap yang memasuki area kampus harus menggunakan kartu identitas. Kartu Tanda Mahasiswa untuk para mahasiswa dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mereka yang bukan "orang dalam" kampus. KTP tersebut pun selanjutnya harus ditahan di pos satpam untuk ditukar menjadi kartu visitor.

Saya sangat mengapresiasi pihak kampus yang begitu cepat tanggap. Artinya adalah sebuah kesalahan, yakni tidak secara penuh merealisasikan peraturan, lalu mengambil pelajaran dari kasus yang terjadi dan yang paling penting adalah melakukan perubahan untuk benar-benar merealisasikan perubahan. Perubahan model pengawasan. Perubahan sistem tata masuk-keluar dari atau menuju area kampus.

Meskipun seperti harus "digertak" untuk taat aturan, saya pikir itu bukan masalah yang besar. Tidak semua yang taat aturan bisa dilaksanakan sebelum merasakan hal negatifnya. Bukan seberapa masalah, melainkan seberapa besar keinginan untuk mengambil pelajaran dan melakukan perubahan. 

Harapan saya sebenarnya hanya satu: semoga pengawasan ini bukan pengawasan anget-anget tahi ayam.

Dan terakhir, selamat terus berkembang menuju ke arah yang lebih baik, kampusku!