Kurangi Nasi Yuk !

11/24/2012 11:10:00 PM

"Mau makan malam apa hari ini ?", tanya ibu di suatu sore beberapa minggu yang lalu ketika aku di rumah.

"Bukannya tadi udah makan roti ya, Bu ?"

"Iya sih, tapi namanya juga Indonesia... belum makan kalau belum makan nasi !"

Percakapan di atas mungkin sering kali terjadi di rumah atau di sekitar kalian, bukan hanya di rumahku saja. Ketergantungan kita akan nasi memang begitu terasa. Kebiasaan memang sulit diubah ! Sejak kecil kita sudah dipaksa untuk selalu makan nasi-nasi-nasi dan nasi ! Tapi aku yakin, sesulit apapun pasti bisa !

Sekadar menyampaikan fakta, konsumsi beras orang Indonesia dua kali lipat dibanding bangsa lain. Konsumsi beras Indonesia 140 kg per orang per tahun, sedangkan Vietnam, Thailand dan Malaysia HANYA 65-70 kg per orang per tahun ! *pura-pura pingsan*

Kalau dihitung - hitung, kalau kita bisa mengurangi konsumsi 40 kg per orang per tahun, kita bisa menghemat 10 juta ton beras per tahun. Hemat beras kerasa banget lho manfaatnya. Kita bisa saja nggak perlu impor beras lagi. Mengonsumsi produk dalam negeri dan membantu kesejahteraan petani Indonesia B)

Aku pribadi sih sekarang tidak terlalu sering mengonsumsi nasi. Mungkin sehari atau dua hari sekali.

Penulis blog ini bukan marketing lho :| (picture source)

Tanya Gimana Caranya Biar Mengurangi Konsumsi Nasi ?

Coba aja makan nasi dua kali sehari saja, terus satu kali sehari dan seterusnya....

Indonesia itu kaya sumber karbohidrat. Ada umbi-umbian, sagu, jagung, kentang, dan lain - lain. Tapi kalau aku sih seringnya ke roti. (Haha, sama saja gandum kan impor ya ? *self-geplak*)

Keuntungan Mengganti Sumber Karbohidrat Selain Nasi :

1. Halo Body Oke !
Biasakanlah makan kentang, tapi harus direbus. Kandungan lemaknya kecil dan kalorinya besar.

2. Perut Buncit Selamat Tinggal !
Santap saja jagung rebus ~haha

3. Selamat Datang Badan Atletis !

Makan saja singkong rebus dan jangan lupa olahraga B)

Mari ubah gaya makan kalian teman - teman. Biasakan hidup sehat. Indonesia itu beragam lho. Last but not least, Demi ketahanan pangan kita ..... Be a talented-eater, guys !

Tulisan ini mengambil referensi dari Komik Konsumen Cerdas,
Direktorat Pemberdayaan Konsumen