Aku
rasa aku terlalu sombong. Menganggap bahwa aku adalah manusia super yang dapat
ber-multi-tasking dengan baik.
Nyatanya, kesombonganku memang berada pada level yang terlalu tinggi dan tak
sebanding dengan kemampuan yang aku punya.
Prolog
diatas bukan berarti menyiratkan bahwa aku adalah manusia yang cepat menyerah
dengan kondisi yang ada, apalagi kondisi tersebut ada karena aku yang memilih
dan menginginkan untuk ada. Bukan pula menyiratkan bahwa aku adalah manusia yang
tidak berkomitmen.
Tenaga.
Waktu. Pikiran.
Akademik.
Non-akademik.
Kegiatan. Kepanitiaan. Organisasi.
Tanggung jawab. Komitmen.
Ambisi. Keharusan.
Aku
begitu sombong untuk mengambil banyak kegiatan di semester ini. Satu kegiatan voluntary. Dua unit kemahasiswaan. Tiga
kepanitiaan acara yang cukup besar (Satu acara di pertengahan Desember dan dua acara yang bersamaan di
bulan Maret 2013). Ditambah dengan kewajiban – kewajiban akademikku.
Semakin
lama kuliah ini berjalan, semakin aku sadar bahwa materi yang diajar bukan
materi yang sangat mudah, yang langsung bisa dimengerti ketika pengajar
menerangkan di dalam kelas seperti masa sekolah menengah atas dulu. Belum lagi,
tugas-tugas yang begitu membabi buta untuk masing-masing mata kuliah. Dan
terakhir, ujian.
Sebagian
dari kalian mungkin menganggap bahwa aku terlalu berlebihan dalam menanggapi ini.
Tapi, bagaimana kalau memang demikian yang aku rasa ? Yang jelas, aku baru saja tertampar. Dengan
satu keadaan yang membuat aku menangis sampai semalaman.