Trilogi : Retorika Waktu, Retorika Hidup
3/10/2012 06:34:00 AM
- masih dalam
retorika waktu -
Selamat pagi dunia !
Aku
memaksa kedua kelopak mataku untuk membuka. Memaksa pula tulang belakangku
untuk menyanggaku, agar aku segera bangun.
Cahaya
yang menyengat sangat sangat menggangguku. Bagaimana tidak mengganggu ? Cahaya
itu cahaya yang sangat sangat nakal. Menggelitikku dengan lembut namun nyata.
Aku
bangun. Berusaha menginokulasi segala yang akan aku lakukan di dalam kraniumku.
Selamat
siang dunia !
Bising. Hidup. Nyata.
Aku
hidup dalam kenyataan yang bising. Berusaha mengimplikasikan inokulasi yang
telah aku buat setiap pagi.
Berusaha
berlari diantara yang merangkak, yang berjalan dan yang berlari sangat sangat
cepat.
Aku
sadar aku adalah pelari. Pelari yang berlari. Berlari untuk meninggalkan stigma
dan berlari untuk memutuskan kumpulan benang – benang di ujung sana. Merah.
sumber : disini |
Selamat
malam dunia !
Lapisan
di atas ubun – ubun kepalaku berganti. Abu – abu menggelayut manja pada biru
yang bersemburat jingga. Abu – abu yang berbadan kecil tertutup secara kontras
oleh hitam yang notabene berbadan lebih besar. Perlahan – lahan.
Aku
masih berlari. Namun, tidak sekuat dan secepat tadi siang. Aku lelah. Timbunan
asam laktat mulai menggumpal pada setiap sudut otot – ototku.
Aku
akan beristirahat.
Meletakkan
tiap potongan dan lekuk raga tubuh di atas tempat tidurku. Menyembunyikan kedua
lensa mataku. Tak mengusik semua yang telah bekerja kerja untuk hari ini.
Damai. Setengah Hidup.
Semu.
Maret
2012,
Putri
B.
9 comments
good :D
BalasHapusbtw asam laktat apaan yah?
uraian nya bagus..=)
BalasHapusKak @irvinalioni . asam laktat itu hasil dari pernapasan anaerob dalem tubuh kita. kalo kebanyakan, bisa kena penyakit asam urat *belagak profesor*
BalasHapuskak @uzay . haha, thanks :D *lempar bunga*
beraaaaaaat, gue gak sanggup buat yang beginian. susah ! :D keren !
BalasHapussuper sekali :=D
BalasHapusDalemmmm...mengulas sebuah hari dengan cara yg sangat menarik, hahaha
BalasHapusBagus! Aku suka. Cuma mungkin saranku, di bagian pagi itu ada beberapa pengulangan yg "agak" monoton :) Contohnya: "Cahaya yang menyengat sangat sangat menggangguku" dan "Cahaya itu cahaya yang sangat sangat nakal", mungkin diksinya bisa diganti, seperti cahaya diganti sinar ataupun apalah yg mewakilinya, lalu "sangat2" itu diubah dgn sangat teramat ataupun sungguh, jadinya gak monoton hihihi #FYIaja ;)
BalasHapuswihh mantep tulisannya maknanya dalem bangett :D
BalasHapushttp://www.unpad.ac.id/fakultas/pertanian
@Efnu : makasih yaaak :D
BalasHapus@Mukminin : makasih :D
@Claude : makasih sekali :D
@BasithKA : iyaaaaaaa, terimakasih kritiknya :) banyak belajar dari kamu, hihi
@Irham : thanksssssssss :D