Aku menulis untuk mengeluarkan bebanAku menulis untuk mengeluarkan air mataAku menulis untuk mengacaAku menulis untuk berbicaraAku menulis untuk bersyukurAku menulis untuk menikmati hidupAku menulis untuk tersenyumAku menulis untuk tertawaAku menulis untuk berpikirAku menulis untuk berkreasiAku menulis untuk menajamkan hatiAku menulis untuk belajarAku menulis untuk mengenangAku menulis untuk masa lalu, sekarang dan nantiAku menulis untuk bermimpiAku menulis untuk berjuangAku menulis untuk perubahanAku menulis untuk menggali kemampuankuAku menulis untuk memanusiakan dirikuAku menulis untuk dirikuAku menulis untuk orang lainAku menulis untuk membahagiakan orang lainAku menulis karena menulis merupakan cara paling halus untuk mengeluarkan amarahAku menulis karena aku hidupAku menulis karena aku punya mimpiAku menulis karena aku bukan anak rajaAku menulis karena aku bukan anak ulamaAku menulis karena aku tahuAku menulis karena aku terkadang bodohAku menulis karena aku sukaAku menulis karena cintaAku menulis karena aku mendengarAku menulis karena aku melihatAku menulis karena aku merasakan
Tulisan itu saduran dari tulisan aku sama Yasinta, teman sebangkuku. Pssst, kami sama - sama suka menulis !
Terinspirasi dari Bang Iwan Setyawan (penulis 9 Summers and 10 Autumns), kami menyusun sendiri kalimat - kalimat itu.
Itu beberapa alasan kami, mengapa kami menulis. Apa alasan kalian menulis ?
Aku manusia, oleh karenanya aku meminta.
Aku manusia, aku meminta, oleh karenanya aku berusaha.
Aku manusia, oleh karenanya aku sederhana.
Aku manusia, aku sederhana, oleh karenanya aku ingin luar biasa.
Meminta sederhana menjadi luar biasa.
Karena aku manusia.
Aku manusia, oleh karenanya aku bermimpi.
Aku manusia, aku bermimpi, oleh karenanya aku menggali.
Aku manusia, aku bermimpi, aku menggali, aku menggali kekuatan
Aku menggali kekuatan, karena kekuatan yang akan mengeluarkan mimpi
Mengeluarkan mimpi, karena mimpi bukan hal yang nyata, karena mimpi terselip di alam bawah sadar manusia.
Dan aku manusia, oleh karenanya aku berusaha.
Aku manusia, aku meminta, oleh karenanya aku berusaha.
Aku manusia, oleh karenanya aku sederhana.
Aku manusia, aku sederhana, oleh karenanya aku ingin luar biasa.
Meminta sederhana menjadi luar biasa.
Karena aku manusia.
Aku manusia, oleh karenanya aku bermimpi.
Aku manusia, aku bermimpi, oleh karenanya aku menggali.
Aku manusia, aku bermimpi, aku menggali, aku menggali kekuatan
Aku menggali kekuatan, karena kekuatan yang akan mengeluarkan mimpi
Mengeluarkan mimpi, karena mimpi bukan hal yang nyata, karena mimpi terselip di alam bawah sadar manusia.
Dan aku manusia, oleh karenanya aku berusaha.
Mimpi adalah luar biasa, karena mimpi menghasilkam kekuatan.
Kekuatan manusia pun bahkan berada di alam bawah kesadaran.
Kekuatan manusia menjadi tonggak untuk berubah.
Kekuatan manusia yang luar biasa menjadi gerbang keberhasilan.
Mimpi luar biasa bukan ?
Butiran - butiran cair ringan itu bernama embun.
Butiran ringan yang menyampaikan sebuah rasa.
Embun yang begitu sederhana dalam menyapa, berbicara.
Sebuah kalimat pertanyaan untuk kamu di sana,
"Bolehkah embun menyapaku ?"
Bolehkah embun menyapaku ?
Bolehkah embun menyapaku sekali lagi ?
Sekali lagi ...
Aku ingin ....
Butiran ringan yang menyampaikan sebuah rasa.
Embun yang begitu sederhana dalam menyapa, berbicara.
Sebuah kalimat pertanyaan untuk kamu di sana,
"Bolehkah embun menyapaku ?"
Bolehkah embun menyapaku ?
Bolehkah embun menyapaku sekali lagi ?
Sekali lagi ...
Aku ingin ....